Minuman Beralkohol (Miras)
Minuman Keras adalah semacam minuman
yang berbahaya dan membahayakan bagi orang yang meminumnya. Dalam sebuah
hadist Nabi Muhammad SAWmelaknat khamr atau minuman keras yang
memabukkan mencakup kepada sepuluh golongan:
- yang memerasnya
- yang minta diperaskan
- yang meminumnya
- yang membawanya
- yang minta di antarkan
- yang menuangkannya
- yang menjualnya
- yang makan hasil penjualannya
- yang membelinya
- yang minta dibelikan.
” Demikian salah satu hadist riwaayat At Tirmidzi dan Ibnu Majah.
Al Khamr secara bahasa atinyatertutup, yang diambil dari kosa kata khimaryang
berarti kerudung (penutup kepala) dan
katakhamr yang berarti minuman yang memabukkan atau minuman keras
(miras). Demikianlah orang yang mengkonsumsikhamr menyebabkan akalnya
tertutup sehingga tidak bisa mengingat dirinya atau mabuk. Rasulullah
SAW menetapkan khamr (miras) tidak semata dari bahan untuk membuat khamr
(miras), tetapi lebih dari pengaruh yang ditimbulkan, yaitu memabukkan.
Miras (minuman keras), apapun nama yang
digunakan oleh manusia tetapi dapat membuat yang mengonsumsinya mabuk
hilang akal, seperti ganja, arak, tuak dan sejenisnya, hukumnya adalah
haram.Khamr didefenisikan oleh Raslullah SAW adalah sesuatu yang
memabukkan yang dapat mengakibatkan hilngnya akal. Padahal akal adalah
organ mulia anugerah Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk mengontrol gerak
gerik anggota tubuh. Maka hukum Islam menegaskan meminumkhamr baik
sedikit apalagi banyak hukumnya adalah haram. Rasulullah SAW bersabda:
“Minuman apapun kalau banyaknya itu memabukkan. Maka sedikitnyapun
adalah haram.” (HR. Ahmad, Abu Daud, dan At Tirmidzi)
Minuman keras terbagi dalan 3 golongan yaitu:
- Gol. A berkadar Alkohol 01%-05%
- Gol. B berkadar Alkohol 05%-20%
- Gol. C berkadar Alkohol 20%-50%
Beberapa jenis minuman beralkohol dan kadar yang terkandung di dalamnya :
- Bir,Green Sand 1% – 5%
- Martini, Wine (Anggur) 5% – 20%
- Whisky, Brandy 20% -55%.
Efek Samping Yang Ditimbulkan :
Efek yang ditimbulkan setelah
mengkonsumsi alkohol dapat dirasakan segera dalam waktu beberapa menit
saja, tetapi efeknya berbeda-beda, tergantung dari jumlah / kadar
alkohol yang dikonsumsi. Dalam jumlah yang kecil, alkohol menimbulkan
perasaan relax, dan pengguna akan lebih mudah mengekspresikan emosi,
seperti rasa senang, rasa sedih dan kemarahan. mulut rasanya kering.
Pupil mata membesar dan jantung berdegup lebih kencang. Mungkin pula
akan timbul rasa mual. Bisa juga pada awalnya timbul kesulitan bernafas
(untuk itu diperlukan sedikit udara segar). Jenis reaksi fisik tersebut
biasanya tidak terlalu lama. Selebihnya akan timbul perasaan seolah-olah
kita menjadi hebat dalam segala hal dan segala perasaan malu menjadi
hilang. Kepala terasa kosong, rileks dan “asyik”. Dalam keadaan seperti
ini, kita merasa membutuhkan teman mengobrol, teman bercermin, dan juga
untuk menceritakan hal-hal rahasia. Semua perasaan itu akan
berangsur-angsur menghilang dalam waktu 4 sampai 6 jam. Setelah itu kita
akan merasa sangat lelah dan tertekan.
Bila dikonsumsi lebih banyak lagi, akan
muncul efek sebagai berikut : merasa lebih bebas lagi mengekspresikan
diri, tanpa ada perasaan terhambat menjadi lebih emosional ( sedih,
senang, marah secara berlebihan ) muncul akibat ke fungsi fisik –
motorik, yaitu bicara cadel, pandangan menjadi kabur, sempoyongan,
inkoordinasi motorik dan bisa sampai tidak sadarkan diri. kemampuan
mental mengalami hambatan, yaitu gangguan untuk memusatkan perhatian dan
daya ingat terganggu.
Pengguna biasanya merasa dapat
mengendalikan diri dan mengontrol tingkahlakunya. Pada kenyataannya
mereka tidak mampu mengendalikan diri seperti yang mereka sangka mereka
bisa. Oleh sebab itu banyak ditemukan kecelakaan mobil yang disebabkan
karena mengendarai mobil dalam keadaan mabuk.
Pemabuk atau pengguna alkohol yang berat
dapat terancam masalah kesehatan yang serius seperti radang usus,
penyakit liver, dan kerusakan otak. Kadang-kadang alkohol digunakan
dengan kombinasi obat – obatan berbahaya lainnya, sehingga efeknya jadi
berlipat ganda. Bila ini terjadi, efek keracunan dari penggunaan
kombinasi akan lebih buruk lagi dan kemungkinan mengalami over dosis
akan lebih besar.
Tidak mengherankan bila agama Islam
memandangkhamr sebagai ummul khabaa-its atau « sumber segala perbuatan
keji » dan miftahu kulli syarrin yakni « kunci segala kemaksiatan ».
Manakala akal sudah tertutup oleh pengaruhkhamr adalah lumrah bnagi
seseorang bertindak di luar kontrol. Tindak kejahatan akan dilakukan,
seperti perkelahian, pembunuhan, kejahatan mengganggu ketentraman dan
meresahkan lingkungan. Alquran memerintahkan manusia untuk menjauhi atau
mengharamkankhamr ini, sebagai diwahyukan oleh Allah SWT dalam surat Al
Maidah ayat 90-91, “Hai orang-orang yang
beriman, sesungguhnya khamr, judi,
berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan anak panah adalah
perbuatan keji dan merupakan perbuatan syetan. Maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar kamu memperoleh keberuntungan. Sesungguhnya
syetan itu hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian
diantara kamu lantaran khamr dan berjudi itu, dan hendak menghalang-
halangi kamu dari mengingat Allah dan shalat; maka berhentilah kamu.”
Dari makna ayat Alquran ini dapat disimpulkan secara sempurna bahwa,
khamr (miras) adalah rijsun, sesuatu yang keji dan kotor (najis). Khamr (miras) adalah
perbuatan syetan.Khamr (miras) selalu
menyeret kepada tindak kejahatan, permusuhan, dan kebencian di antara
manusia.Khamr (miras) menghalangi manusia dari berbuat baik, menjauhkan
manusia dari berzikir kepada Allah dan menghalangi manusia untuk
mendirikan shalat. Selanjutnyakhamr (miras) dalam segala bentuk dan
kadarnya adalah haram. Demikian Allah SWT mengharamkan dan memerintahkan
kepada manusia untuk menjauhinya, semata untuk keselamatan manusia itu
jua adanya.
Dampak Miras
Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah
bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Di
berbagai negara, penjualan minuman beralkohol dibatasi ke sejumlah
kalangan saja, umumnya orang-orang yang telah melewati batas usia
tertentu.
Asal Usul Bir (Minuman Beralkohol / Miras)
Tidak jelas benar dari mana kata bir berasal. Namun proses pembuatannya
sendiri sudah ditemukan sejak lama. Sebuah prasasti yang ditemukan di
delta subur antara sungai Eufrat dan sungai Trigis di kawasan
Mesopotamia (sekarang kawasan irak) dan diperkirakan berasal dari masa
sekitar 6.000 SM, sudah memuat gambaran tentang proses pembuatan bir.
Sebuah relief yang terdapat di makam kuno di Mesir dari masa sekitar
2.400 SM juga menggambarkan proses pembuatan bir dengan bahan "barley"
(barli), yaitu semacam rumput yang bijinya bisa diolah menjadi bir.
Sejarah selanjutnya menapak pada tahun 2.000 SM ketika Raja Hammurabi
dari Babylonia merilis resep tentang cara pembuatan dan penyajian bir.
Di Mesir sendiri, sang Fir'aun (pharaoh) juga terkenal sebagai ahli
pembuat minuman hasil fermentasi ini.
Menurut Ensiklopedi Britanica, seorang sejarawan asal Romawi bernama
Pliny dan Tacticus mencatat bahwa bangsa dari suku Saxon, Celt, Nordic
dan Germanic sudah menkonsumsi sejenis bir tak berwarna (disebut ale).
Istilah ini juga berkembang diantara istilah-istilah lain di kalangan
bangsa Anglo-Saxon seperti istilah Malt, Mash, dan Wort.
Pada abad 15, pembuatan bir di Jerman menggunakan teknik fermetasi yang
berbeda. Prosesnya dilakukan dengan proses fermentasi dasar, bukan
fermentasi di atas bahan bakunya. Bir yang dihasilkan disebut dengan
lager (dari bahasa Jerman: Lagern = menyimpan) karena bir pada masa itu
dibuat pada musim dingin dan membutuhkan es untuk menyimpannya pada
musim panas.
Proses pembuatan bir kemudian berkembang dengan adanya kontrol yang baik
menggunakan termometer dan sakarimeter yang bis amengukur kadar gula.
Dengan paduan teknologi pembuatan es dan sistem pedinginan, pembuatan
bir bisa dil`kukan pada musim panas. Tapi cita rasa bir masih juga tak
bisa ditentukan, sebab sangat dipengaruhi proses berubahnya gula menjadi
alkohol oleh sel ragi. Lalu muncullah Louis Pasteur yang berargumen
bahwa walaupun semua jenis sel ragi bisa dimanfaatkan untuk fermentasi,
namun tidak semua sel ini cocok bagi proses pembuatan bir. Sel-sel yang
tertentu saja yang akan menghasilkan cita rasa bir yang tinggi. Proses
Pasteurisasi yang ditemukannya juga mampu membuat bir menjadi lebih
tahan lama, setelah memanaskan bir hingga 70 derajat celcius agar
mikroorganisma tidak aktif. Berbagai teknologi yang kemudian ditemukan
juga membuat bir yang dihasilkan menjadi seperti yang kita kenal saat
ini.
Proses Pembuatan Bir
Proses pembuatan bir sebenarnya sederhana saja. Prinsip yang digunakan
sama seperti pembuatan minuman keras buatan lokal Indonesia, atau
seperti pembuatan tape ketan, yaitu dengan memanfaatkan proses
fermentasi. Bulir gandum (atau sejenisnya) dibiarkan tumbuh berkecambah,
kemudian dikeringkan. Proses penumbuhan kecambah ini akan menghasilkan
yang mengandung enzim amilase (yang mampu mengubah karbohidrat menjadi
gula, seperti air liur di dalam mulut kita) yang terdiri dari alpha
amilase dan beta amilase. Kemudian, Malt ini (bulir gandum berkecambah)
dihancurkan dan dicampur dengan air panas atau direbus selama 1 - 2 jam.
Setelah menjadi cairan gula, ditambahkan dengan buah hop (yang
memberikan rasa pahit). Setelah itu ditambahkan ragi. Di sinilah proses
fermentasi dimulai dengan mendiamkannya selama satu hingga tiga minggu.
Gula akan menjadi alkohol dan gas karbondioksida. Setelah itu
didinginkan, diperas dan disaring. Maka jadilah bir. Itu sebabnya, bir
terkadang disebut sebagai roti cair, sebab bahan dasar pembuatnya memang
berasal dari bahan yang sama, yaitu bulir gandum.
Bahan Pembuatan Minuman Keras / Minuman Beralkohol
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan minuman keras adalah
bahan-bahan alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Secara umum ada dua
jenis tanaman yang sering dipakai, yaitu perasan buah (jus) dan
biji-bijian, meskipun kadang-kadang nira atau tebu juga dipakai untuk
minuman beralkohol tradisional. Perasan buah yang paling banyak dipakai
adalah anggur, sedangkan biji-bijian yang banyak digunakan adalah
barley, gandum, hope dan beras.
Dalam pembuatannya bahan-bahan tersebut kemudian difermentasi.
Fermentasi adalah proses pengolahan yang menggunakan peranan
mikroorganisme (jasad renik), sehingga dihasilkan produk-produk yang
dikehendaki. Jasad renik adalah makhluk hidup yang sangat kecil,
sehingga mata biasa tidak mampu melihatnya. Ia hanya bisa dilihat dengan
menggunakan mikroskop.
Mikroorganisme ada di mana-mana di sekeliling kita, seperti pada tanah,
air, bahan makanan, bahkan melayang-layang di udara yang kita hirup
setiap hari. Jenis mikroorganisme ini sangat banyak. Dalam mikrobiologi
pangan, kita mengenal tiga jenis jasad renik, yaitu kapang (jamur),
bakteri dan khamir (yeast). Jamur dan bakteri lebih dikenal masyarakat
karena juga berkaitan dengan penyakit. Kalau kita terserang penyakit
kulit, seperti panu, kadas dan kurap, maka penyebabnya adalah sejenis
jamur penyebab penyakit. Sedangkan bakteri banyak menyebabkan berbagai
jenis penyakit menular, seperti TBC, Thypus, Colera, Desentri, dan
sebagainya.
Proses Pembuatan Minuman Keras / Minuman Beralkohol
Proses yang hampir sama juga terjadi pada pembuatan minuman keras. Bahan
baku berupa biji-bijian tersebut ditambahkan sejenis ragi yang secara
mikrobiologis adalah sama, yaitu khamir dengan nama latin Saccharomyces
cerevisae. Khamir inilah yang mengubah pati pada biji-bijian tersebut
menjadi gula, serta mengubah sebagian gula menjadi alkohol dan komponen
flavor (cita rasa). Dari proses tersebut kemudian akan dihasilkan
minuman beralkohol dengan cita rasa tertentu sesuai dengan bahan baku
yang digunakan.
Lama proses fermentasi itu akan mempengaruhi jumlah alkohol yang
dihasilkannya. Semakin lama proses fermentasi semakin tinggi kandungan
alkoholnya. Dari perbedaan biji-bijian yang dipakai dan lamanya
fermentasi ini akan menghasilkan jenis minuman keras yang berbeda-beda
pula.
Fermentasi Spontan dalam Minuman Beralkohol / Minuman Keras
Ada kalanya proses pembuatan minuman keras ini tidak harus ditambahkan
ragi atau yeast dengan sengaja. Karena mikroorganisme sebenarnya ada di
sekeliling kita, termasuk di udara bebas, maka sebenarnya proses
fermentasi bisa berlangsung secara langsung, tanpa harus menambahkan
ragi ke dalamnya. Proses inilah yang dikenal dengan fermentasi spontan.
Hal ini terjadi pada fermentasi perasan buah anggur. Buah anggur yang
diperas dan dibiarkan di udara terbuka, maka dengan sendirinya akan
berlangsung proses fermentasi dari mikroba yang ada di udara. Jika
proses tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun, maka mikroba yang ada
di udara secra alamiah akan terseleksi sendiri, sehingga hanya mikroba
tertentu sajalah yang dominan. Itulah yang terjadi pada
industri-industri khamer tradisional. Dalam dunia anggur, kita mengenal
jenis-jenis anggur tertentu yang disimpan di dalam peti-peti kayu.
Semakin lama anggur itu disimpan, semakin mahal pula harga anggur
tersebut, karena akan dihasilkan cita rasa spesifik yang sangat khas.
Fermentasi spontan ini bisa terjadi di mana saja, termasuk juga pada
minuman jus yang kita miliki dan kita ketahui sebagai minuman halal.
Kalau kita menyimpan jus buah yang tidak habis, maka dalam beberapa hari
jus tersebut akan mengalami fermentasi spontan dan berubah menjadi
minuman beralkohol. Status hukumnya akan sama dengan minuman keras yang
mengandung alkohol. Inilah yang kadang-kadang kurang disadari oleh
masyarakat. Ketidaktahuan akan proses fermentasi spontan ini bisa saja
menjerumuskan kita kepada minuman beralkohol yang memabukkan.
Hal sama juga terjadi pada nira kelapa atau aren. Ketika masih segar,
maka nira tersebut adalah halal. Akan tetapi ketika sudah didiamkan
beberapa hari (biasanya lebih dari dua hari) maka akan berubah menjadi
tuak yang beralkohol, memabukkan dan haram. Minuman itu sering dijajakan
di beberapa daerah dan dianggap sebagai minuman halal.
Efek Samping
Bila dikonsumsi berlebihan, minuman beralkohol dapat menimbulkan
ganggguan mental organik (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir,
merasakan, dan berprilaku. Timbulnya GMO itu disebabkan reaksi langsung
alkohol pada sel-sel saraf pusat. Karena sifat adiktif alkohol itu,
orang yang meminumnya lama-kelamaan tanpa sadar akan menambah
takaran/dosis sampai pada dosis keracunan atau mabuk.
Mereka yang terkena GMO biasanya mengalami perubahan perilaku, seperti
misalnya ingin berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan lainnya,
tidak mampu menilai realitas, terganggu fungsi sosialnya, dan terganggu
pekerjaannya. Perubahan fisiologis juga terjadi, seperti cara berjalan
yang tidak mantap, muka merah, atau mata juling. Perubahan psikologis
yang dialami oleh konsumen misalnya mudah tersinggung, bicara ngawur,
atau kehilangan konsentrasi.
Mereka yang sudah ketagihan biasanya mengalami suatu gejala yang disebut
sindrom putus alkohol, yaitu rasa takut diberhentikan minum alkohol.
Mereka akan sering gemetar dan jantung berdebar-debar, cemas, gelisah,
murung, dan banyak berhalusinasi.
Minuman keras terbagi dalan 3 golongan yaitu:
Gol. A berkadar Alkohol 01%-05%
Gol. B berkadar Alkohol 05%-20%
Gol. C berkadar Alkohol 20%-50%
Beberapa jenis minuman beralkohol dan kadar yang terkandung di dalamnya :
Bir,Green Sand 1% - 5%
Martini, Wine (Anggur) 5% - 20%
Whisky, Brandy 20% -55% .
Beberapa Jenis Minuman Yang Mengandung Alkohol
Anggur
Bourbon
Brendi
Brugal
Caipirinha
Chianti
Jägermeister
Mirin
Prosecco
Rum
Sake
Sampanye
Shōchū
Tuak
Vodka
Akibat Penyalahgunaan Alkohol / Minuman Keras
Gangguan Fisik : meminum minuman beralkohol banyak, akan menimbulkan
kerusakan hati, jantung, pangkreas dan peradangan lambung, otot syaraf,
mengganggu metabolisme tubuh, membuat penis menjadi cacat, impoten serta
gangguan seks lainnya
Gangguan Jiwa : dapat merusak secara permanen jaringan otak sehingga
menimbulkan gangguan daya ingatan, kemampuan penilaian, kemampuan
belajar dan gangguan jiwa tertentu.
Gangguan Kamtibmas: perasaan seorang tersebut mudah tersinggung dan
perhatian terhadap lingkungan juga terganggu, menekan pusat pengendalian
diri sehingga yang bersangkutan menjadi berani dan agresif dan bila
tidak terkontrol akan menimbulkan tindakan-tindakan yang melanggar
norma-norma dan sikap moral yang lebih parah lagi akan dapat menimbulkan
tindakan pidana atau kriminal.
Beberapa Dampak Lain Yang Ditimbulkan Oleh Minuman Beralkohol
Penggunaan minuman beralkohol menimbulkan dampak buruk terhadap dan
merusak fungsi hati, pankreas, pencernaan, otot, darah dan tekanan
darah, kelenjar endokrin dan jantung
5. Perbuatan melanggar hukum yang dapat menyeret pelakunya ke penjara.
6. Memicu tindakan tidak bermoral, tindakan kekerasan dan tindak kejahatan.
7. Menurunkan sampai membunuh semangat belajar adalah perbuatan menghancurkan masa depan.
8. Merusak keimanan dan ketakwaan, membatalkan ibadah agama karena hilangnya akal sehat.
Bagi orang tua dan keluarga:
1. Menimbulkan bebadn mental, emosional, dna sosial yang sangat berat
2. Menimbulkan beban biaya yang sangat tinggi yang dapat membuat bangkrutnya keluarga.
3. Menimbulkan beban penderitaan berkepanjangan dan hancurnya harapan tentang masa depan anak.
Bagi masyarkat dan bangsa:
1. Menimbulkan beban ekonomi yang tinggi bgai program pencegahan,
penegeakan hukum dan perawatan serta pemulhan penderita ketergantungan
narkoba
2. Menimbulkan gangguan terhadap ketertiban, ketentraman, dan keamanan masyarakt.
3. Menghancurkan kualitas dan daya saing bangsa serta membunuh masa depan dan kejayaan bangsa.
4. Berkaitan dengan peningkatan tindak kejahatan termasuk kerusuhan, separatisme dan terorisme.